Latest Movie :

Review Hannibal (2001), Menguak Kekejaman Hannibal Lecter



Sinopsis

Bersetting setelah 10 tahun semenjak Dr. Hannibal Lecter (Anthony Hopkins) melarikan diri dari Rumah Sakit Jiwa. Clarice Sterling (Julianne Moore), yang dulu memiliki hubungan dengan Lecter pun kini telah resmi menjadi agen resmi FBI. Sayangnya, pergantian status dari sekedar “anak magang” menjadi agen FBI pun tidak serta merta berjalan dengan baik.

Suatu waktu, munculah seorang Mason Verger (Gary Oldman), seorang yang pernah menjadi korban keganasan sang dokter. Verger yang sangat terobsesi dengan misi balas dendam terhadap Hannibal Lecter pun mengerahkan segala cara agar bisa menangkapnya hidup-hidup.

Sementara itu, Clarice ditugaskan untuk mencari informasi mengenai keberadaan Hannibal Lecter. Clarice melihat hal ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki citranya di FBI, dan karena pengalamannya yang begitu dekat dengan sang dokter, maka ia pun melihat peluang untuk menangkapnya kembali.

Dengan dikelilingi oleh agen dan polisi yang korup, membuat masalah menjadi pelik. Clarice Sterling kesulitan menjalankan misi. Sementara Dr. Hannibal Lecter sendiri dengan leluasa melakukan kejahatannya kembali.

Review


Nama besar Ridley Scott sebagai sutradara tidak menjadi jaminan disini. Ridley Scott yang juga pada kisaran tahun yang sama berhasil membawa pulang Oscar dengan Gladiator-nya, atau film thriller epic bertajuk alien, rasanya belum cukup untuk menghadirkan suasana berkesan di film berjudul Hannibal ini.

Penceritaan di film yang satu ini memang berfokus pada sosok Hannibal. Tidak seperti film sebelumnya The Silence of The Lambs, atau prequel yang hadir setahun setelah film Hannibal itu sendiri, Red Dragon. Kedua film yang berhasil meraih rating cukup tinggi ini menghadirkan sebuah cerita dimana Dr. Hannibal Lecter menjadi “mentor” bagi agen-agen FBI yang mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu kasus.

Sebenarnya ide cerita dalam film Hannibal ini berpotensi untuk menghadirkan film yang keren. Jujur saja, di film The Silence of The Lambs saya penasaran habis dengan sosok dan sejahat apa Dr. Hannibal Lecter sebenarnya. Memang disana ada scene Dr. Hannibal Lecter menguliti wajah seorang polisi akan tetapi rasanya itu belum cukup menjadikan Dr. Hannibal Lecter menjadi penjahat yang paling ditakuti disana.

Di film Hannibal ini lah saya mendapat jawaban sekaligus kepuasan akan keingin tahuan tentang sosok Hannibal Lecter sebenarnya. Teknik membunuh dan memakan korbannya, setiap korban Hannibal Lecter selalu meninggalkan kesan, apalagi endingnya yang membuat ngilu abis. Serius.

Jika ada hal yang bisa dijadikan kambing hitam akan jebloknya rating film Hannibal ini, mungkin itu didasari oleh pemilihan cast-nya yang kurang tepat. Terutama keputusan untuk mengganti sosok agen Clarice Sterling yang diperankan oleh Julianner Moore, yang sebelumnya di perankan oleh Jodie Foster.

Tidak seperti The Silence of The Lambs yang menceritakan karakter Clarice Sterling sebagai calon agen FBI yang begitu polos masih lemah, Hannibal memiliki bagian cerita yang mengkisahkan aksi agen Aterling, dan saya menganggap jika Julianne Moore lemah dalam hal ini.

BTW (ini kepanjangan dari By The Way atau Ngomong-ngomong), bagi saya pribadi film ini cukup bagus dan hampir mendekati sempurna jika yang menjadi Clarice Sterling bukanlah Julianne Moore. Maaf ya tante.

Rating

Mestinya sih 4, tapi karena ada mbak Julianne Moore jadi…

3,2 / 5

Eh nggak deh, berkat endingnya yang super ngilu abis dan menjawab rasa penasaran saya ratingnya jadi

3,7/4


IMDB :


Rotten Tomatoes :
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Review Film Tergila - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger